Kamis, 15 September 2011

H Mashudi dan H Mutahar


Siapa tak kenal H Mashudi dan H Mutahar? Dua tokoh besar ini merupakan orang yang amat berjasa besar dalam dunia kepanduan di tanah air. Dalam perjalanan karirnya, Mashudi juga merupakan tokoh yang berjasa besar dalam pembangunan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sedangkan H Mutahar pun berhasil menciptakan lagu Syukur, salah satu judul lagu paling terkenal yang dibuatnya pada 7 September 1944.

Tokoh Pramuka Letjen (Purn) Dr (HC) H Mashudi adalah lulusan Technische Hogeschool, Bandung, Jawa Barat, dikenal sangat dekat di hati anak-anak muda. Di balik aktivitasnya di dunia kepanduan, Mashudi merupakan tokoh yang berjasa besar dalam pembangunan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) atau dulu dikenal dengan IKIP Bandung. Dia menjadi dewan penyantun UPI selama puluhan tahun. Bahkan, dalam keadaan sakit, dia berusaha untuk ikut dalam pemilihan rektor UPI.
Di bidang kepanduan, jabatan yang dipegangnya tak sedikit. Tak heran bisa dia disebut-sebut sebagai �Lord Baden Powel�-nya Indonesia. Dia telah aktif dalam jabatan struktural Gerakan Pramuka sejak 1961, sebagai Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat, tatkala dia menjabat Gubernur Jabar (1960-1970). Dia pun sempat menjabat Wakil Ketua MPRS (1967-1972). Kemudian 1974, dipercaya menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jabar dan ditunjuk menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka. Lalu sempat menjabat Pjs Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Sarbini (1974-1978). Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 1978, dia terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka hingga 1993.
Lewat sentuhan tangan dinginnya, Gerakan Pramuka berkembang pesat menjadi organisasi kepanduan terbesar di dunia. Kepramukaan juga menjadi dikenal luas di Tanah Air. Tak heran bila akhirnya World Organization of Scout Movement (WOSM) menganugerahi Bronze Wolf Award, penghargaan tertinggi dalam dunia kepanduan. Hanya ada empat orang Indonesia yang tercatat pernah menerima Bronze Wolf Award. Selain Mashudi, mereka adalah almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX, almarhum H Azis Saleh, dan almarhum Liem Beng Kiat.
Sayangnya, sosok yang dikenal tegas, disiplin namun akrab ini telah meninggal diusianya yang ke-85, seminggu setelah menerima penghargaan khusus dari minggu setelah Komite Kepanduan Asia-Pasifik. Yaitu pada tanggal 22 Juni 2005 lalu dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

Husein Mutahar
Komponis besar Tanah Air, H Mutahar telah wafat pada tanggal 9 Juni 2005 lalu dalam usia 88 tahun. Sebelum wafatnya, Kwarnas Pramuka sebenarnya telah berencana mengadakan konser untuk memperdengarkan karya-karya mantan ajudan Bung Karno ini. Tercatat, 199 lagu menjadi karyanya. Hingga akhir hayatnya, Mutahar tetap melajang. Namun, tokoh kepanduan Indonesia pada era 1945-1961 ini memiliki delapan orang anak angkat.
Lagu Syukur merupakan salah satu judul lagu paling terkenal yang dibuatnya pada tanggal 7 September 1944 setelah menyaksikan banyak warga Semarang, kota kelahirannya, bisa bertahan hidup dengan hanya memakan bekicot. Pak Mut, demikian ia akrab disapa, juga menciptakan mars yang menggelegak. Karyanya yang terkenal adalah Hari Merdeka. Dan ia pun banyak menulis lagu-lagu Pramuka. Mantan duta besar Italia ini terlibat Pramuka sejak awal lembaga kepanduan berdiri. Ia juga penggagas Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). IR/RW

SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX

Image Kelahiran Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 dan Wafat di Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 - 1974)

Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

Rabu, 24 Agustus 2011

Sekda Kabupaten Tangerang Pimpinan Gerakan Pramuka

Kabupaten Tangerang, Situs Banten
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Hermansyah, Minggu (10/4), terpilih menjadi Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang periode 2011-2016 secara aklamasi. Pemilihan ini digelar dalam Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Kwarcab Kabupaten Tangerang ke XII di Aula Diklat Kitri Bhakti Curug.
Posisi Hermasnyah ini menggantikan posisi Benyamin Davnie yang menjabat dari periode 2010 sampai saat ini. Selain itu, dalam Muscablub Kwarcab Kabupaten Tangerang tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Kwarda Banten Cepi Saprul Alam, 26 Kwartir ranting dan jajaran pengurus Kwarcab Kabupaten Tangerang.
“Alhamdulillah saya dipercaya menjadi Ketua Kwarcab gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang. Mudah-mudahan saya bisa mengemban amanah dengan baik. Menurut saya pemilihan ini terbilang cepat dalam sejarah Pramuka di Kabupaten Tangerang,”ujarnya saat memberikan sambutan usai pelantikan.
Ia berharap pemuda dan pemudi di Kabupaten Tangerang dapat menindaklanjuti kegiatan pramuka saat ini dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan. Terlebih dalam menjaga eksistensi gerakan Pramuka di masyarakat. Pihaknya juga menyayangkan gerakan Pramuka saat ini dinilai oleh siswa atau kaum remaja hampir di seluruh Indonesia sebagai organisasi yang kuno. Bahkan mereka cenderung bergabung dengan organisasi atau perkumpulan yang kadang banyak memberikan dampak negatif dibandingkan dengan yang positif.
“Program kerja harus dijalankan dengan lebih eksis dan juga para Pembina untuk lebih eksis lagi. Sesuai dengan dukungan sesama anggota dan bertanggung jawab berdasarkan tugas, pokok dan fungsi yang sudah diberikan. Pertahankan rasa kesersamaan antar angggota,”tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kwarcab gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang Dadang Sudrajat mengatakan, pelaksanaan Muscablub 2011 ini berdasarkan AD/ART gerakan Pramuka pasal 24/2009. Bahwa pelaksanaan Muscablub dapat dilaksanakan apabila terjadi hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak.
Mantan Ketua Kwarcab Kabupaten Tangerang Benyamin Davnie mengatakan, selama kepengurusan Pramuka Kwarcab Kabupaten Tangerang mendapatkan predikat Kwarcab tergiat dan berprestasi selama lima tahun di tingkat Kwarda Banten. “Mudah-mudahan predikat ini bisa ditingkatkan oleh kepengurusan yang baru,”pungkas calon Wakil Walikota Tangerang Selatan terpilih ini. (andre)

Video

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India